Jumat, 30 Mei 2014

Nirvana

Nirvana adalah band rock Amerika yang dibentuk oleh penyanyi / gitaris Kurt Cobain dan bassist Krist Novoselic di Aberdeen, Washington pada 1987. Dave Grohl bergabung dengan band ini pada tahun 1990.

Dengan lead single "Smells Like Teen Spirit" dari album kedua band Nevermind (1991), Nirvana masuk ke dalam arus utama, membawa bersama dengan itu subgenre dari rock alternatif yang disebut grunge. Band-band grunge Seattle lain seperti Alice in Chains, Pearl Jam, dan Soundgarden dan juga berbasis San Diego band Stone Temple Pilots juga telah mendapatkan popularitas, dan sebagai hasilnya, rock alternatif pada umumnya menjadi dominan genre musik di radio dan televisi di Amerika Serikat pada awal-ke-pertengahan 1990-an. Sebagai vokalis Nirvana, Kurt Cobain mendapati dirinya disebut di media sebagai "juru bicara dari generasi", dengan Nirvana yang "flagship band" Generasi X. Cobain merasa tidak nyaman dengan perhatian dan meletakkan fokus pada band musik , percaya band pesan dan visi artistik telah disalahtafsirkan oleh publik, menantang penonton band dengan ketiga album In Utero (1993).

Nirvana singkat berjalan berakhir dengan kematian Cobain pada bulan April 1994, tapi popularitas band ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2002, "You Know You're Right", yang belum selesai demo dari band sesi rekaman terakhir, diatapi playlist radio di seluruh dunia. Sejak mereka debut, band ini telah terjual lebih dari dua puluh lima juta album di Amerika Serikat sendiri, dan lebih dari lima puluh juta di seluruh dunia.

ndapatkan popularitas, dan sebagai hasilnya, rock alternatif pada umumnya menjadi dominan genre musik di radio dan televisi di Amerika Serikat pada awal-ke-pertengahan 1990-an. Sebagai vokalis Nirvana, Kurt Cobain mendapati dirinya disebut di media sebagai "juru bicara dari generasi", dengan Nirvana yang "flagship band" Generasi X. Cobain merasa tidak nyaman dengan perhatian dan meletakkan fokus pada band musik , percaya band pesan dan visi artistik telah disalahtafsirkan oleh publik, menantang penonton band dengan ketiga album In Utero (1993).

Nirvana singkat berjalan berakhir dengan kematian Cobain pada bulan April 1994, tapi popularitas band ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2002, "You Know You're Right", yang belum selesai demo dari band sesi rekaman terakhir, diatapi playlist radio di seluruh dunia. Sejak mereka debut, band ini telah terjual lebih dari dua puluh lima juta album di Amerika Serikat sendiri, dan lebih dari lima puluh juta di seluruh dunia.


Sejarah band Nirvana

Cobain dan Novoselic bertemu pada tahun 1985. Keduanya fans dari Melvins, dan sering mengunjungi ruang praktik band. Setelah dimulai pada pembentukan band mereka sendiri, duet merekrut drumer Aaron Burckhard, menciptakan inkarnasi pertama dari apa yang pada akhirnya akan menjadi Nirvana, tapi Aaron Buckland dipecat. Setelah pergantian drummer, akhirnya Dave Grohl masuk ke band itu

Awal Sukses

Nirvana memutuskan untuk mencari kesepakatan dengan label rekaman besar. Setelah mengulangi rekomendasi oleh Sonic Youth's Kim Gordon, Nirvana menandatangani kontrak dengan DGC Records pada 1990.

Awalnya, DGC Records berharap untuk menjual 250.000 salinan Nevermind. Namun, album single pertamanya "Smells Like Teen Spirit" dengan cepat mendapatkan momentum, sebagian berkat signifikan sering diputar dari lagu video musik di MTV. Ketika mereka melakukan tur Eropa pada akhir 1991, band ini menemukan bahwa sangat mengancam oversold menunjukkan, bahwa awak televisi menjadi kehadiran yang konstan di atas panggung, dan bahwa "Smells Like Teen Spirit" hampir di mana-mana di radio dan televisi musik. Oleh Natal 1991, Nevermind menjual 400.000 salinan per minggu di Amerika Serikat. Pada tanggal 11 Januari 1992, album ini mencapai nomor satu di tangga album Billboard, menggusur Michael Jackson's album Dangerous. Album ini juga menduduki puncak tangga lagu di berbagai negara di seluruh dunia.

Pada bulan Februari 1992, Cobain menikah dengan Courtney Love. Love melahirkan seorang putri, Frances Bean Cobain, berikut Agustus. Mengutip kelelahan, band ini memutuskan untuk tidak melakukan tur AS lain dalam mendukung Nevermind, bukan hanya memilih untuk membuat beberapa pertunjukan akhir tahun itu. Hanya beberapa hari setelah kelahiran Frances Bean, Nirvana dilakukan salah satu konser paling terkenal, headlining di Reading Festival di Inggris. Di tengah desas-desus tentang kesehatan Cobain dan band kemungkinan putus, Cobain memasuki tahap kursi roda sebagai lelucon, lalu mulai bangkit dan bergabung dengan sisa band merobek melalui berbagai macam materi lama dan baru. Dave Grohl terkait pada tahun 2005 di program radio Loveline bahwa band benar-benar prihatin sebelumnya bahwa acara ini akan menjadi bencana yang lengkap, mengingat semua yang telah terjadi pada bulan-bulan menjelang acara. Sebaliknya, kinerja berakhir menjadi salah satu yang paling mengesankan karir mereka.

Kurang dari dua minggu kemudian, Nirvana tampil di MTV Video Music Awards. Selama latihan pertama untuk pertunjukan, Cobain mengumumkan bahwa mereka akan memainkan lagu baru selama siaran, dan band berlatih "Rape Me". Eksekutif MTV terkejut oleh lagu, dan, menurut produser menunjukkan Amy Finnerty, para eksekutif percaya bahwa lagu itu tentang mereka. Mereka bersikeras bahwa band ini tidak bisa bermain "Rape Me", bahkan mengancam akan melempar Nirvana dari acara dan berhenti menayangkan video mereka sepenuhnya. Setelah serangkaian diskusi yang intens, MTV dan Nirvana sepakat bahwa band ini akan bermain "Lithium", single terbaru mereka. Ketika band ini mulai kinerja mereka, Cobain memetik dan menyanyikan beberapa bar pertama dari "Rape Me", untuk terakhir tusukan di MTV's eksekutif, sebelum pecah menjadi "Lithium". Mendekati akhir lagu, frustrasi bahwa amp telah berhenti berfungsi, Novoselic memutuskan untuk melemparkan bass-nya ke udara untuk efek dramatis. Dia salah menilai pendaratan, dan bass akhirnya memantul dahi, menyebabkan dia tersandung dari tahap linglung. Sebagai Cobain menghancurkan peralatan mereka, Grohl berlari ke mic dan mulai berteriak "Hai, Axl!" berulang kali, mengacu pada Guns N 'Roses penyanyi Axl Rose, dengan siapa band dan Courtney punya aneh dan suka berperang pertemuan sebelum acara.

In Utero

Untuk 1993's In Utero, band ini membawa produser Steve Albini, terkenal karena karyanya pada album Pixies Surfer Rosa. Seperti Nevermind telah membawa penonton yang baru pendengar yang sedikit atau tidak ada pengalaman dengan alternatif, menyamarkan, atau eksperimental band Nirvana lihat sebagai nenek moyang mereka, membawa Albini tampak seperti disengaja Nirvana bergerak di bagian untuk memberikan album mentah, suara kurang dipoles. Sebagai contoh, satu lagu di Utero menampilkan Dalam periode panjang melengking umpan balik suara itu berjudul, ironisnya, "Radio Friendly Unit Shifter" (dalam industri, sebuah "radio friendly unit shifter" menggambarkan "ideal" album: yang mampu berat radio bermain dan akhirnya menjual banyak salinan, atau "unit"). Namun, Cobain bersikeras bahwa sound Album ini hanyalah salah satu yang selalu ingin Nirwana memiliki: sebuah "alami" tanpa lapisan perekaman studio tipuan. Sesi dengan Album ini terutama yang produktif dan cepat, dan album direkam dan dicampur dalam dua minggu dengan biaya 25.000 dolar di Studio binatang yg berkulit tebal di Cannon Falls, Minnesota.

Kematian Cobain
Pada bulan November 1993, Nirvana bermain di MTV Unplugged. Band memilih untuk tinggal jauh dari lagu-lagu mereka yang paling dikenali, bermain hanya dua hit mereka, "All Apologies" dan "Come As You Are". Grohl kemudian terkait, "Kami tahu bahwa kami tidak ingin melakukan versi akustik Teen Roh. Itu pasti sudah sangat bodoh." The Setlist juga termasuk beberapa relatif tidak jelas meliputi, dengan anggota Meat Puppets bergabung dengan band untuk sampul tiga lagu mereka. Sementara latihan untuk acara itu sudah bermasalah, MTV Unplugged produser Alex Coletti dicatat bahwa rekaman sebenarnya berjalan sangat baik, dengan setiap lagu yang dilakukan dalam satu mengambil dan dengan satu set lengkap yang berlangsung kurang dari satu jam, dimana keduanya tidak biasa untuk sesi Unplugged. Setelah band set-akhir kinerja Lead Belly's "Where Did You Sleep Last Night", Coletti mencoba meyakinkan band untuk melakukan encore. "Kurt berkata, 'Aku tidak bisa atas lagu terakhir itu." Dan ketika dia mengatakan bahwa, saya mundur. "Karena aku tahu dia benar." performa band memulai debutnya di MTV pada 14 Desember 1993.

Pada awal 1994, band ini memulai tur Eropa. Setelah berhenti di Terminal tur eins di Munich, Jerman, pada 1 Maret, Cobain didiagnosa menderita bronkitis dan radang tenggorokan parah. Pada malam berikutnya pertunjukan, di tempat yang sama, dibatalkan. Di Roma, pada pagi hari tanggal 4 Maret Love ditemukan Cobain tak sadarkan diri di kamar hotel mereka dan ia dilarikan ke rumah sakit. Seorang dokter dari rumah sakit mengatakan kepada konferensi pers bahwa Cobain telah bereaksi terhadap kombinasi resep Rohypnol dan alkohol. Sisanya tour itu dibatalkan, termasuk kaki yang direncanakan di Inggris.

Pada minggu-minggu berikutnya, kecanduan heroin Cobain muncul kembali. Intervensi diselenggarakan, dan Cobain yakin mengakui dirinya ke rehabilitasi narkoba. Setelah kurang dari satu minggu di rehabilitasi, Cobain memanjat dinding fasilitas dan naik pesawat kembali ke Seattle. Seminggu kemudian, pada Jumat, April 8, 1994, Cobain ditemukan mati dari yang tampaknya ditimbulkan diri senapan luka kepala di rumah Seattle, Nirvana akhirnya bubar

Akibat
Tidak lama setelah kematian Cobain, Grohl mencatat serangkaian demo yang akhirnya menjadi album pertama untuk Foo Fighters. Foo Fighters Grohl menjadi proyek utama, melepaskan beberapa catatan yang sukses secara komersial pada dekade berikutnya.

Novoselic membentuk Sweet 75. Dia juga tampil dalam satu kali band bernama No WTO Combo dengan Kim Thayil Soundgarden dan Jello Biafra dari Dead Kennedys yang bertepatan dengan Pertemuan WTO 1999. Pada Desember 2006, Novoselic digantikan Bruno DeSmartas pemain bas di band Flipper untuk Inggris / Irlandia tur dan beberapa US menunjukkan. Novoselic juga menjadi seorang aktivis politik, mendirikan komite aksi politik musisi JAMPAC untuk mendukung hak-hak. Pada tahun 2004, ia merilis buku berjudul Of Grunge and Government: Let's Fix Broken ini Demokrasi, yang menutupi musiknya masa lalu serta upaya politiknya.

Band members

* Kurt Cobain – vocals, guitar (1987–1994)
* Krist Novoselic – bass guitar (1987–1994)
* Dave Grohl – drums, backing vocals (1990–1994)

Former members

* Aaron Burckhard – drums (1987–1988)
* Dale Crover – drums (1988, 1990)
* Dave Foster – drums (1988)
* Chad Channing – drums (1988–1990)
* Jason Everman – guitar (1989)
* Dan Peters – drums (1990)

Studio Albums

* Bleach (1989)
* Nevermind (1991)
* In Utero (1993)

Metallica

Sejarah awal terbentuknya Band Metallica

Sejarah awal terbentuknya Band Metallica sudah pasti sangat dicari oleh para penggemar band"CADAS!!"asal amerika serikat ini.
oleh sebab itu pula lah saya sebagai salah satu dari fans Metallica membuat artikel Sejarah awal terbentuknya Band Metallica ini..semoga dengan adanya artikel ini membuat teman2 sekalian dapat
lebih mengetahui dan semakin mengidolakan Band ini.

METALLICA



Cerita bermula pada tahun 1981 ,2 org rocker belia,James hetfield(gitar) dan lars ulrich(drum)di pertemukan oleh sebaris iklan harian"the recycler"yang terbit di kota Los angeles(US)
james yang selama masa pertumbuhanya di cekoki musik garapan rocker papan atas kayak jimi hendrix dan band rock saat itu Deep purple oleh kakaknya berniat untuk ngebentuk sebuah band yang
beraliran ngerock abiz..!!,,setelah sempat hampir putus asa karena g menemukan aliran musik yang dia cari,akhirnya james memutuskan untuk memasang iklan di the Recycler,sebuah majalah harian di sono..iklan
yang di pasang di majalah ini menarik perhatian seorang remaja keturunan denmark(lars ulrich)Yang kebetulan punya cita2 sama membentuk band beraliran rock.meski sama-sama suka rock namun lars lebih condong ke band2 rock eropa seperti Motorhead.
james yang belum mengenal band2 yang direferensikan oleh teman barunya itu tapi james sudah punya Feeling band nya kali ini akan sukses"so...pasti..hehe.red"
apalagi saat lars menghubunginya lewat telepon dan dengan semangatnya berbicara,lars:"lo tau nggak,gue mutusin untuk mainin musik rock gara-gara DEEP PURPLE,pokokny tuh band benar2 gila dech..!!dan james pun merasa tambah yakin nie orang akan mampu diajak bekerja sama.
from there on,the journey begin...

Formasi Dahsyat dan album pertama
..Buat melengkapi formasi band mereka,lars dan james sepakat memasang iklan lagi di majalah the recycler,kali ini nasib mempertemukan mereka dengan llyod granr(gitar)dan ron mcgovney(bas).berempat sesuai dengan tujuan semula,yaitu menembus dapur rekaman,mereka berusaha dengan sekuat tenaga bersaing dengan band punk lainya seperti X dn black flag yang lagi berkibar di panggung music amerika,
hingga akhirnya atas usulan brian sangel,reporter fanzine metal lokal,"TOYMA"masuk dalam album kompilasi"metal massacre"album in habis terjual di akhir thn 1981,dan nama matallica pun mulai dikenal.
metallica??bukannya nama band mereka tadi TOYMA(the young of metal attack)UH:(!!,opz..sory kelupaan..beberapa saat sebelum album kompilasi itu di rilis cetak,ron quintana,seorang wartawan senior LA,sempet ngobrol ma lars kalau ia akan menerbitkan sebuah majalah metal dengan nama metallica??mendengar nama itu spontan lars langsung meminta nama itu sebagai pengganti nama TOYMA yang kurang familiar di kuping pendengar.
setelah di lobi beberapa saat akhir nya ron dengan tulus memberikan nama yang (Konon)berasal dari kata "metal"'dan "vodka"itu pada lars,dengan syarat band mereka menjadi cover pertama majalah ia yang akhirnya bernama METAL MANIA.
demi mematenkan nama mereka,james sampai nggak tidur demi membuat logo metallica yang kita kenal sekarang.




sukses membuat 1 album demo nggak buat band ini utuh,malah lyold dan ron mengundurkan diri,dan mereka ber2 mencoba mencari pengganti dengan memasang iklan lagi yang akhirnya menemukan mereka dengan Dave mustaine(Megadeth sekarang.red)dan di lengkapi dengan bassist cliff burton,"kebayang g'batapa dahsyatnya formasinya?!!"
g'slh pilihan james dan lars,metallica jadi terkenal dan berkibar di jajaran musik amrik dan mereka mengeluarkan album demo perdana berjudul "No life'till leather"
album ini dilepas cuma 5 copy namun dalam 1 bulan album ini udah berada di rumah pencinta metal sampai ratusan copy..!!
tanpa sengaja album ini sampai ketangan jon zazula dan marsha,pasangan penggila musik yang mempunya toko musik bernama rock n rool heaven,dan management artis bernama zed management,mereka mendapatkan demo itu dari seorang penggila metal yang nekad memaksa untuk meletakkan album itu d toko mereka.
setelah mndengar album tersebut,mereka terhenyak,Gila..bneran dahsyat musik mereka..!!,sreu mrsh n jon.
mereka pun menawarkan kerjasama dengan lars cs.metallica setuju,dan mreka pun hijrah ke new jersey,ke rumah kediaman jon.dengan sekuat tenaga jon mempromosikan album mereka..namun sampaipke jurus jual kecap tu album g'laku2...
pdhl kata jon sempat berkata nie band akan jadi led zappelin baru.
akhirnya karena gregetan daganganya g laku2..jon membuat label baru dengan nama Megaforrce,dibawah label ini metallica mengeluarkan album pertama,namun sebelum album di rilis ada kejadian g asyik terjadi ,dave mustaine keluar dari metallica gara2 di picu perkelahian dirumah jon,ceritanya saat itu james yang lagi mabuk berat menendang anjing kesayangan dave tanpa sengaja,karena g trima dave lalu mnonjok james.dan formasi dahsyat itu pun berakhir.
usut punya usut,dave dari dulu sudah merasa di anak tirikan ma jmes n lars,"mereka lebih peduli ma cliif dari pada saya.."terang dave.
lars pun pusing,harus ada maestro untuk menggantikan maestro.
pas lars lagi pikir2..datang seorang teman yang merekomendasika KIRK HAMMET,gitaris band exodus asal san francisco.
setelah menimbang dan mendengarkan permainanya.lars langsung yakin ini orang yang tepat,apalagi lars mendengarkan selentingan kabar klo kIRK Sempat berguru dengan maestro gitar Joe Satriani dan steve vai.
jelas orientsi musiknya metal abis...!!.
cuma 11 jam sebelum masuk studio kirk resmi jadi personil metallica.dengan kemampuan adapatasi yang baik,si kriwil ini lgsg menyatu dengan trio pendahulunya.
dan album metal up your ass(sebelum akhirnya dikenal Kill EM ALL")

Guns N Roses

Sejarah Terbentuknya Guns N Roses

Nama Guns N Roses sebenarnya adalah gabungan dari nama terakhir personel guns n Roses sendiri, yaitu AXL Roses sang Vokalis dan Tracii Guns sang Lead Guitars.
Axl dan Tracii merupakan anggota dari dua band yang berbeda.
sebelum membentuk Guns N Roses atau GNR, Axl merupakan Vokalis dari Band "Hollywood Rose", sedangkan Tracii adalah Lead Guitars dari band LA Guns.

Pada Awal tahun 1985, Axl rose mengajak rekannya di Hollywood Rose yaitu Izzy Stradlin (Gitar), sedangkan Tracii Guns mengajak rekannya di LA Guns yaitu Olei Beich (Bass), Rob Gardner (Drum).
Setelah mereka berkumpul, akhirnya terbentuklah sebuah nama band gabungan dari 2 Anggota Band Hollywood Rose dan LA GUns, terciptalah band baru yang mengusung lagu lagu HArd Rock dan Heavy Metal yaitu "Guns N Roses" dan biasa disingkat "GNR"

Bulan Maret 1985 GNR resmi tampil dipanggung.
Setelah mereka tampil dipanggung sekitar 2 atau 3 penampilan, ternyata dua personel mereka yaitu Olei Beich (bass) dan Tracii Guns (Lead Gitar) jarang datang untuk mengikuti latihan, hingga pada bulan Mei 1985 Olei Beich (bass) digantikan oleh Duff Mckagan (bass),
Sementara Tracii Guns (Lead Guitar) yang ikut menyumbang nama, juga dikeluarkan dari Grup oleh Axl Rose, dan digantikan oleh Slash (Lead Guitar).

Line Up baru GNR yang terdiri dari : Axl Rose (Vokal), Izzy Stradlin (Guitar), Slash (Lead Guitar), Duff McKagan (Bass), Dan Rob Gardner (Drum), memulai langkah baru mereka membawa GNR menjadi Grup Rock Terkenal sepanjang Masa.

Namun tak lama GNR memulai Langkah baru, sekitar Mei 1985, dan akan melakukan tur singkat dari Sacramento, California, hingga ke tempat kediaman Duff (Bass), Seatlle, WAshington, Drummer mereka Rob Gardner memilih mengundurkan diri tanpa alasan yang pasti.
Dengan kondisi ini Axl Rose sang Pemimpin bingung mencari pengganti Drummer mereka, akhirnya Slash (Lead Guitar) menawarkan memasukkan temannya yaitu Steven Adler (Drum) untuk menggantikan posisi yang tinggal Rob Gardner, Axl pun setuju.

Dan Tur pertama yang singkat itu berjalan dengan sangat baik,
sampai Slash pun berucap saat diwawancarai, "Perjalanan tur ke Seattle itu adalah benar - benar apa yang dinamakan sebuah permainan Band".

pada 16 Desember 1986 GNR mengeluarkan album Extended Play mereka yang bertajuk Live ?!*@ Like a Suicide yang digawangi label Uzi Suicide, dan hanya dibuat dalam 10.000 copy saja, 4 lagu tersebut, yaitu :
Boys Nice diambil dari Band Rose Tattoo's, Mama Kin diambil dari Band Aerosmith, Reckless Life lagu asli mereka, serta lagu terakhir yang ditulis oleh Axl rose bersama rekannya dulu saat masih di Hollywood Rose, Chris Weber, berjudul Move to The city.
lagu - lagu ini mereka bawakan saat malam Halloween pada tahun 1986, GNR tampil di UCLA Ackerman Ballroom sebagai band pembuka dari Thelonious Monster, The Dickies, dan Red Hot Chili Papers yang kala itu sebagai band utama.
namun GNR tampil begitu mengesankan.

hingga pada  Tanggal 21 Juli 1987 akhirnya GNR mengeluarkan ALbum pertama mereka yang bertajuk "appetite for destruction, lagu - lagu yang terdapat dalam album pertama mereka bisa dibilang album terbaik sepanjang masa dalam dunia musik Hard Rock.
Meski telah terjadi transisi atau pergantian personel berkali - kali namun GNR hingga sekarang masih aktif dalam dunia musik, tercatat hinga tahun 2010 GNR telah mengeluarkan 5 Album Studio, 1 Album Live, 2 Album Compilation, dan 3 Album  Extended Plays (EP).

dan hingga sekarang GNR hanya menyisakan 1 Personel Awal yaitu Axl Rose sebagai Vokalis dan di dampingi oleh personel lainnya yaitu Bumblefoot (Lead Guitar), DJ AShba (LEad Guitar), Richard Fortus (Rhtym Guitar), Tommy Stinson (Bass Guitar), Frank Ferrer (Drums), Dizzy Reed (Keyboard, Piano), dan Chris Pitman (keyboard dan programming).

Selasa, 20 Mei 2014

Queen

Band QUEEN adalah rock band dari Inggris. Dibentuk di London pada tahun 1970 setelah kematian Band Smile, QUEEN terdiri dari vokalis Freddie Mercury, gitaris Brian May, bassist John Deacon dan drummer Roger Taylor.
Pada era 1970an tidak banyak band yang berekses aliran murni seperti kelompok musik Queen. Kuartet asal Inggris yang beraliran progressive rock, heavy metal serta beragam aliran lainnya ini berhasil memadukan musik yang bombastis dan menciptakan permainan opera dengan alunan gitar dan teknik vokal yang berlapis. Selama bertahun-tahun kelompok Queen membanggakan album mereka dengan motto “tidak ada satu pun album Queen yang merupakan hasil rekayasa efek synthesizer”. Brian May dkk mengeluarkan pernyataan tersebut karena mereka tidak ingin disamakan seperti kelompok band hard rock pasca Led Zeppelin, yang banyak mengandalkan efek synthesizers.

Sang vokalis, Freddie Mercury mencoba membangkitkan karya musik Queen dengan bobot humor sentimentil dan aransemen yang mendekati aransemen musik klasik. Kombinasi yang cukup unik ini dapat didengar pada karya kelompok Queen yang berjudul “Bohemian Rhapsody”. Sementara itu, Freddie Mercury, yang dipandang sebagai sosok flamboyan, ternyata menyimpan rahasia kontroversial, bahwa ia mengalami penyimpangan perilaku seksual, biseksual. Hal ini tertuang jelas sekali dalam musik Queen, mulai dari judul lagu yang dipilih sampai ke pengungkapan hasrat secara tidak langsung yang tertulis pada lirik lagunya. Tak lama berselang setelah Freddie mengakui hal tersebut, pada tahun 1992 ia meninggal dunia akibat penyakit AIDS yang dideritanya. Memang aneh apabila kita mengetahui bahwa lagu pujaan kaum gay seperti “We Are The Champion”, justru menjadi lagu yang digunakan untuk merayakan momen kemenangan di bidang olahraga. Namun hal tersebut bisa terjadi karena kepiawaian mengolah tampilan musik yang dimiliki Freddie Mercury, sebagai sosok yang sangat dinamis dan karismatik dalam sejarah music rock. Berkat bakat Freddie pula lah, kelompok Queen berhasil menjadi salah satu kelompok terkemuka di dunia pada pertengahan tahun 1970an.

Di Inggris sendiri, kelompok Queen harus puas menjadi band nomer dua, karena dikalahkan oleh popularitas dan koleksi musik The Beatles pada tahun 1990an. Saudara, meskipun menyandang popularitas, pada tahun 1979 majalah musik Rolling Stones pernah menyebut album Queen yang diberi judul Jazz, sebagai album fasis. Boleh saja kritik tajam datang menghujam, namun popularitas kelompok Queen tidak tampak terguncang. Pada penghujung tahun 1980an, kelompok yang digawangi oleh Freddie Mercury, John Deacon, Brian May, dan Roger Taylor ini tetap mempunyai pengikut yang fanatik, kecuali di negara Amerika Serikat.

Tokoh yang berperan sebagai pendiri kelompok musik Queen adalah sang penabuh drum Roger Taylor dan gitaris Brian May. Pada tahun 1967, Roger Taylor dan Brian May pernah tergabung dalam kelompok musik beraliran rock psychedelic yang bernama Smile. Setelah vokalis utama Tim Staffel hengkang dari kelompok Smile tahun 1971, Brian May dan Roger Taylor membentuk kelompok musik bersama Freddie Mercury. Freddie Mercury sendiri merupakan mantan vokalis kelompok Wreckage. Beberapa bulan kemudian, John Deacon bergabung sebagai pemain bass pada kelompok yang dibentuk Brian, Roger serta Freddie dan mulai berlatih bersama. Dalam kurun waktu 2 tahun, setelah keempat personil menyelesaikan kuliahnya, mereka mulai menggelar sejumlah pertunjukan.

Beberapa saat sebelum album Queen II dirilis, kelompok Queen pernah tampil dalam kontes musik Top of Pops, mereka tampil membawakan lagu “Seven Seas of Rhye”. Baik lagu dan kehadiran Queen di kontes tersebut benar-benar menghasilkan kesuksesan yang cukup memuaskan. Single “Seven Seas of Rhye” sukses melesat ke tangga lagu Top Ten, di mana album Queen II berhasil mencapai tangga lagu urutan ke lima. Saudara, sebelum sampai di penghujung tahun 1974, kelompok Queen merilis album mereka yang ketiga, yang diberi judul Sheer Heart Attack. Salah satu single di album tersebut yang berjudul “Killer Queen” berhasil menempati urutan ke dua tangga lagu di blantika musik Inggris, sekaligus menghantar album Sheer Heart Attack ke urutan yang sama.

Kesuksesan album Sheer Heart Attack menembus pasar musik di Amerika Serikat, ternyata menjadi pembuka jalan bagi kesuksesan album A Night at the Opera pada tahun berikutnya, atau tahun 1975. Tetapi memang, kesuksesan yang diraih ini, bukanlah tanpa usaha. Banyak fakta yang membenarkan bahwa kelompok Queen bekerja sangat keras dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproduksi album A Night at the Opera, dan bisa dikatakan bahwa album tersebut merupakan album rekaman termahal yang pernah dirilis saat itu. “Bohemian Rhapsody”. Single ini merupakan salah satu rekaman yang terdapat di album A Night at the Opera, yang kemudian menjadi lagu simbolis bagi kelompok asal London, Inggris ini. “Bohemian Rhapsody” mempunyai nuansa selingan opera yang masih cukup kental namun juga diselingi ciri khas musik metal.

Kelompok Queen membutuhkan waktu 3 minggu untuk merekam lagu tersebut, dan pengambilan suaranya pun sampai beberapa kali. Video musik konseptual diproduksi untuk memberikan dukungan popularitas bagi lagu “Bohemian Rhapsody. Hasilnya, lagu ini berhasil menjadi single nomer satu dan bertahan selama 9 minggu di Inggris, serta memecahkan rekor sebagai single terlama yang berada di tangga lagu Inggris. Lagu “Bohemian Rhapsody” dan album A Night at the Opera juga sama-sama menuai keberhasilan di Amerika Serikat. Album A Night at the Opera sendiri sukses berada di jajaran Top Ten chart album Amerika Serikat dan tak lama kemudian meraih penghargaan platinum.

Setelah sukses dengan A Night at the Opera, Queen meraih predikat superstar dan berkat predikat superstar tersebut, Queen langsung menjadi legenda dunia musik rock. Meskipun sudah menjadi legenda, namun kelompok Queen tetap bekerja keras menekuni karirnya. Pada musim panas di tahun 1976, Queen tampil dalam konser gratis di Hyde Park, London dan konser ini berhasil memecahkan rekor jumlah pengunjung.

QUEEN menikmati kesuksesan di Inggris pada awal hingga pertengahan tahun 1970-an dengan album QUEEN dan QUEEN II, dengan merilis Sheer Heart Attack pada tahun 1974 dan tahun berikutnya dengan album A Night at the Opera - yang telah disebut sebagai band terbaik danQUEEN layak menjadi band komersial dan mendapat pengakuan internasional dan ini menjadi penentu keberhasilan QUEEN. Mereka telah merilis lima belas album studio, lima album live dan sejumlah album kompilasi. Sejak kematian Freddie Mercury dan Deacon pensiun, May dan Taylor telah tampil jarang bersama dan hanya di acara-acara khusus dan program-program musik lain sebagai personel tamu. Antara 2004-2009 duo May dan Taylor bekerja sama dengan Paul Rodgers, di bawah moniker Queen + Paul Rodgers. Album QUEEN itu bertahan di urutan 13 pada tangga lagu di daftar VH1's 100 Greatest Artists of Hard Rock .

The Rolling Stones

Biografi The Rolling Stones - Pelopor Rock And Roll


The Rolling Stones Dibentuk di London, Januari 1963.Tetapi sesungguhnya cikal bakal Stones sudah ada sejak tahun 1962 dengan formasi awal yang terdiri dari Mick Jagger (Vokal, Harmonika), Keith Richards (Lead Gitar), Brian Jones (Rhytm Gitar, Harmonika), Mick Avory (Drums) dan Dick Taylor (Bass). Kelak sang drummer Mick Avory akhirnya bergabung dengan The Kinks dbp Ray davies, dan Dick Taylormendirikan bandnya sendiri yaitu The Pretty Things

Suara Mick Jagger memancarkan daya tarik sensual yang dewasa. Ini bukan sensual dalam pop, –berpegangan tangan kemudian berciuman– ini benar-benar nyata. Jagger memiliki kemampuan berbincang sebagaimana para penyanyi R&B dan blues, setengah bernyani, tidak selalu mencapai nada. Diterimanya suara Mick Jagger di radio pop adalah terbosan baru dalam rock&roll. Dia membuka pintu untuk orang lain. Tiba-tiba saja kemudian seorang Eric Burdon dan Van Morrison tidak terdengar aneh lagi, begitu pula dengan Bob Dylan.


Ini benar-benar unik, seorang penghibur kulit putih yang mengikuti cara kulit hitam. Elvis Presleymelakukannya, dan orang berikutnya adalah Mick Jagger. Tak ada pemuda kulit putih lain yang melakukannya. Mereka pernah berdiri dan bernyanyi seperti The Beatles. Mereka membiarkan roh mengendalikan tubuhnya, melepaskan semua batas-batas yang ada, tidak terkendali. Inilah yang dirasakan Mick Jagger. Dia meniru beberapa langkah dari James Brown dan Tina Turner. Gerakan-gerakan aneh yang dilakukan Mick Jagger berasal dari keduanya. Lalu Iggy Pop dan Jim Morrisonmengembangkannya.

Band dengan formasi kuintet ini didirikan oleh Brian Jones (kelahiran Cheltenham, Inggris, 28 Februari 1942). Dia pula yang memberikan nama tersebut pada bandnya. Dia bertindak sebagai Manajer yang mengurus tawaran konser dan segala sesuatu yang menyangkut media. Aroma dan keagrasifan The Rolling Stones berasal dari seorang Brian Jones. Begitu juga dengan tradisi. Dia memainkan gitarnya dengan leher botol, lalu pada
album-album seperti December’s Children dan Aftermath, dia memainkan berbagai instrumen lain sebagai “pemanis”. Dia begitu kreatif dan penting bagi The Rolling Stones.


Ia meninggalkan Cheltenham dan pergi ke London untuk membuat grup musik. Sebelum mendirikan The Rolling Stones, Brian sempat bergabung dengan band Cheltone Six (Sebagai pemain klarinet) dan The Ramrods. Ketika di London, Brian bertemu dengan Mick Jagger dan Keith Richards, yang dimana akhirnya mereka bertiga membentuk sebuah grup musik yang bernama Little Blue & The Blue Boys

Diawal penampilannya formasi Rolling Stones adalah Mick Jagger (vokal), Keith Richards (gitar), Brian Jones (multi instrumentalis), Bill Wyman (bass), Charlie Watts (drum) dan terakhir Ian Stewards (keyboard) yang setelah dipertimbangkan sudah tidak sesuai lagi dengan idola remaja (pada masa itu) ada sumber lain yang menyatakan kelompok band dengan anggota 6 orang, personilnya akan lebih sulit dikenal satu persatu oleh penggemar dibanding band dengan anggota 4 atau 5 orang, akhirnya keluar dengan hormat dari formasi kelompok musik tersebut dan kemudian menjadi tour manager sekaligus pemain keyboard kelompok ini pada tahun 1963 hingga wafat tahun 1985.

Jones dianggap memimpin band selama Jagger dan Richards menciptakan lagu yang kelak menjadi lagu-lagu hit kelompok ini, Hingga tahun 1969 peranan Jones makin jauh berkurang bahkan dia tidak bisa ikut tur ke Amerika Serikat karena alasan hukum, dia mengundurkan diri dengan hormat dari band tersebut. Beberapa minggu kemudian Jones ditemukan tewas tenggelam. Gitaris Mick Taylor mengganti posisinya bergabung dengan Rolling Stones dan mungundurkan diri tahun 1974, kemudian posisinya digantikan oleh Ronnie Wood. Bill Wyman mengundurkan diri tahun 1992 posisinya diganti Darryl Jones tapi tidak masuk dalam formasi band sepenuhnya.


Dalam banyak hal, The Rolling Stones bermain lebih baik dibanding sewaktu di tahun 60-an. Mereka cukup berantakan di masa-masa awal–tapi semua orang menikmatinya–. Secara teknis, mereka belum pernah sebagus ini. Masalahnya, power mereka berasal dari 12 album pertama. Hanya sedikit lagu bagus setelah tahun 1972. Sehebat apa mereka seandainya mereka masih membuat album yang semegah konser mereka sekarang ?

The Beatles

Ide John Lennon
Terinspirasi oleh “Skiffle Boom”, seorang mahasiswa di Quarry Bank School di Liverpool memutuskan untuk membentuk sebuah grup band pada tahun 1957. Siapa kira apa yang ia lakukan akan berbuah sangat fantastis.  Dialah John Winston Lennon. John menamai band-nya “The Blackjack”. Tampaknya ia tidak puas dengan nama ini dan mengubahnya menjadi “The Quarry Men” pada Maret 1957. Selain John yang bernyanyi dan bermain gitar, ada Colin Hanton memainkan drum, Eric Griffiths pada gitar, Pete Shotton pada Keyboard, Rod Davis pada banjo, dan Bill Smith pada bass. Lalu kemudian posisi Bill segera digantikan oleh Ivan Vaughan. The Quarry Men awalnya adalah band rock, tapi tak berapa lama John terinspirasi oleh “Heartbreak Hotel” dan menjadi penggemar musik rock ‘n’ roll Amerika.
Main “Bongkar Pasang”, ke Hamburg, Hingga Rekaman
Pada tanggal 6 Juli 1957, Ivan Vaughan mengundang James Paul McCartney untuk melihat pertunjukan mereka di gereja The Woolton Parish. Saat itu Paul berusia lima belas tahun. Ivan lalu memperkenalkan Paul kepada John yang saat itu enam belas tahun. Dari perkenalan inilah sebuah pertemanan unik diantara mereka berawal.
The Quarry Men semakin “gembung” dengan masuknya Paul pada gitar dan vokal, John Lowe pada piano, dan George Harrison pada gitar dan vokal. Segera Eric Griffiths dan anggota lain pergi karena terlalu banyak anggota. Kelompok ini muncul di beberapa kontes bakat lokal dan beberapa pertunjukan. Pada Januari 1959, The Quarry Men tidak bermain lagi. Walaupun begitu John dan Paul terus berhubungan, sementara George telah bergabung dengan Les Stewart Quartet.
Memang inilah akhir The Quarry Men, tetapi dari sinilah perjalan keberuntungan mereka berawal. Les Stewart Quartet  masuk di sebuah klub malam baru bernama “The Casbah”. Karena suatu permasalahan, George keluar dan mengajak pula kawannya Ken Brown. George kembali berhubungan dengan John dan Paul. Bersama Ken Brown mereka membentuk band lagi. Tapi tak lama Ken Brown keluar dari band karena mempermasalahkan honor. Dari Oktober 1959 sampai Januari 1960 John, Paul, dan George bertahan sebagai trio dengan Paul pada drum. Mereka menyebut diri mereka “Johnny & the Moondogs”.
Pada saat itu John terdaftar sebagai mahasiswa di Liverpool College of Art. Johny & the Moondogs sedang membutuhkan pemain bass, maka ia mengajak kedua kawan mahasiswanya untuk masuk band. Keduanya adalah Stuart Sutcliffe dan Rod Murray. Sayangnya, ternyata keduanya tidak mampu gitar. Namun, Stuart yang jago melukis,  menjual salah satu lukisannya dan  membeli gitar bass Hofner dan bergabung dengan grup di bulan Januari, 1960. Johny & the Moondogs lalu mengubah nama menjadi “The Silver Beetles”. The Silver Beatles sering berganti-ganti drummer, yang pertama masuk adalah Tommy Moore yang tur dengan mereka ke Skotlandia. Berikutnya adalah Norman Chapman tapi ia segera hengkang setelah hanya beberapa minggu bergabung. Akhirnya, George mengajak Pete Best, anak seorang pemilik sebuah klub bernama Mrs Mona Best, menjadi drummer kelompok.
Paul mengontak Pete dan menawarkan kursi drummer padanya dan ia mengambilnya. Lagi-lagi John mengubah nama band, tapi ini untuk terakhirkalinya. Dan lahirlah “The Beatles” sebelum perjalanan pertama mereka ke Hamburg pada Agustus 1960. Pada saat itu The Beatles bukanlah band yang terkenal di Liverpool dan dalam kebanyakan kasus dipandang rendah. Kenyataan bahwa di Liverpool telah begitu banyak tumbuh klub-klub, ditambah dengan persaingan antara lebih dari 300 band. Di Hamburg inilah mereka “menempa” diri. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka harus bermain berjam-jam lamanya dan “provokasi” oleh pemilik klub Bruno Koschimider untuk “membuat pertunjukan”. Band ini menjadi populer secara lokal, dengan tampil di sejumlah klub sampai mereka diusir keluar dari Jerman pada bulan November karena George Harrison masih di bawah umur. Beatles kembali ke Jerman pada awal tahun 1961 untuk rekaman lagu “My Bonnie” sebagai band pengiring bagi Tony Sheridan.
Pada saat itu, Pete Best dianggap sebagai simbol yang paling berpengaruh dalam band. Setelah pulang lagi ke Liverpool, Stuart Sutcliffe memutuskan keluar dan menetap di Hamburg menjadi seorang pelukis. Sekarang Paul mengambil alih posisi gitaris bass. John, Paul dan George menjadi trio gitar dan mereka berganti-ganti sebagai penyanyi dan kadang  juga melakukan harmoni vokal antara John dan Paul atau bertiga dengan George. Pete Best bermain drum dan kadang-kadang menyanyi juga. Sebagai drumer ia telah mengembangkan suara drum khas yang disebut “The Atomic Beat” yang kemudian banyak ditiru oleh drumer-drumer band lain. Nama mereka semakin melambung di Liverpool. Sepanjang tahun 1961, Beatles bermain pada klub-klub di Inggris dan menjadi terkenal di kota asal mereka, Liverpool. Pada waktu itu mereka tampil dengan menyanyikan lagu-lagu dari penyanyi lain, sementara John Lennon dan Paul McCartney mulai menulis lagu bersama.
Bulan November 1961, Brian Epstein, manager dari North End Music Store di Liverpool tertarik dengan penampilan Beatles setelah melihat penampilan mereka di Cavern Club dan memutuskan untuk menjadi manager mereka serta berusaha mendapatkan kontrak rekaman. Pada tanggal 1 Januari 1962, Brian Epstein mengambil langkah pertama dengan mengikutkan The Beatles dalam audisi yang diadakan oleh Decca Records. Mereka gagal di Decca Record tetapi Epstien kemudian mencoba melobi ke Parlophone Records. Brian Epstein berhasil mendapatkan waktu untuk audisi dengan Parlophone, anak perusahaan EMI Records, dengan produser George Martin yang mengontrak Beatles pada tanggal 9 Mei 1962. Setelah melalui satu sesi rekaman, George Martin menyarankan agar drummer Pete Best diganti, dan Beatles mengusulkan Ringo Starr (Richard Starkey). Pada bulan Oktober 1962, single pertama Beatles, “Love Me Do” / “P.S. I Love You” berhasil menjadi hit Top 20 di Inggris, dengan diperkirakan Brian Epstein telah membeli 10.000 copy rekaman untuk memastikan Beatles akan dapat masuk tangga lagu. Beatles juga mulai tampil secara teratur di BBC, dan tampil lebih dari 50 kali antara tahun 1962 dan 1964.
Merajai Eropa dan “Menginvasi” Amerika
Pada bulan Februari 1963, Beatles kembali masuk studio untuk merekam 10 lagu (dalam satu hari) untuk album pertama mereka, Please Please Me yang dirilis beberapa bulan berikutnya. Dalam waktu singkat album ini berhasil menjadi hit, bertahan pada posisi pertama di tangga lagu selama 30 minggu. Beatles mulai memiliki banyak penggemar, terutama penggemar wanita dan merupakan awal dari Beatlemania. Mereka kemudian merilis album kedua, With the Beatles dan pada akhir tahun 1963, mereka telah berhasil menjual lebih dari 2,5 juta album di Inggris, serta serangkaian single mereka yang terjual jutaan copy. Pada tahun 1964, hak untuk merilis semua rekaman Beatles menjadi milik EMI/Capitol Records dan rekaman Beatles menjadi salah satu rekaman yang paling banyak dibajak sepanjang sejarah musik.
Pencapaian terbesar mereka tahun 1964 ketika mereka menaklukkan pasar rekor terbesar di dunia – Amerika. Segera saja The Beatles menjadi sangat-sangat terkenal. Pada bulan Januari 1964, Capitol Records merilis album Beatles di AS, Meet the Beatles. Album ini merupakan kompilasi lagu-lagu pilihan dari dua album sebelumnya yang rilis di Inggris.
Ketika The Beatles tiba di bandara London sekembalinya dari Swedia, Ed Sullivan melihat semua gadis berteriak-teriak, anak-anak bersorak, dan media mengambil gambar. Dia tahu bahwa mereka istimewa. Segera ia menggandeng mereka di acara TV-nya “The Ed Sullivan Show”, tak tanggung-tanggung, selama tiga minggu. Penampilan Beatles selama tiga minggu pada Ed Sullivan Show, Februari 1964 (disaksikan lebih dari 73 juta penonton). Sukses itu mengantarkan The Beatles ke layar lebar. Ya, mereka main film. Film berjudul A Hard Day’s Night dirilis pada bulan Juli 1964. Setelah rilis The Beatles menggelar tour pertama mereka di Amerika Serikat. Pada tahun 1965, Beatles tampil di film kedua mereka, berjudul Help!, dan juga diikuti dengan dirilisnya album soundtrack film tersebut.
Ketika Presiden John F. Kennedy tewas terbunuh oleh teroris, Amerika yang besar itu kalut dalam rasa sedih.  Apalagi, Elvis Presley “sang raja” telah bergabung dengan tentara, Jerry Lee Lewis dan Chuck Berry diguncang skandal dan karir mereka terancam. Buddy Holly, The Big Bopper dan Ritchie Valens telah tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat. Amerika benar-banar “sedih” tapi segera saja The Beatles mengajak Amerika tersenyum kembali dan  membawa kembali rock ‘n’ roll ke Amerika.
Pada tanggal 26 Oktober 1965, The Beatles dianugerahi gelar kebangsawanan MBE (Member of British Empire) oleh Ratu Elizabeth di Istana Buckingham, London. Tapi penganugerahan gelar kepada the beatles ini disambut protes dari sejumlah publik figur yang mendapat gelar sama, terutama dari kalangan militer dan pahlawan perang. Malah ada yang mengembalikan medali MBE ke istana sebagai bentuk protes.
Kontroversi The Beatles
Bekerja di dunia hiburan dan menjadi pujaan mendatangkan uang dan juga kelelahan bagi The Beatles. Mereka harus menjalani sesi rekaman, talk show, konser, dan mengisi acara di klub atau televisi. Tentu saja hal itu menguras tenaga mereka habis-habisan. Inilah yang memaksa mereka menggunakan doping. Namun tampaknya hal ini membuat mereka kebablasan dan ikut pula mengonsumsi narkotika. Ya, dibalik style mereka yang tampak rapi dan ramah, The Beatles juga terseret ke dunia narkotika. Terutama sekali John dan George yang bahkan sering harus berurusan dengan pihak berwajib karena masalah ini.
Pada akhir 1964 mereka diperkenalkan dengan ganja dan mulai bereksperimen dengan narkotika, seperti LSD yang mereka pertama kali diperkenalkan pada akhir 1965. Pengalaman The Beatles menggunakan narkotika pertama kali adalah ketika seseorang dengan diam-diam mencampurkan LSD pada minuman John dan George pada sebuah pesta makan malam di London. Meski sebelumnya para personil The Beatles sudah terbiasa minum pil doping dan mengisap ganja, tapi pengaruh LSD lebih gawat lagi. Malah, belakangan LSD jadi “konsumsi tetap” para personil The Beatles, dan membuat musik yang digarap jadi semakin dahsyat. Musik mereka menjadi lebih “psikedelik” daripada sebelumnya ketika mereka mulai menggarap album Revolver. Bahkan, pada tahun 1967, manajer mereka Brian Epstein meninggal karena overdosis.
Pada tahun 1966, The Beatles berada di bawah tekanan berat dari pers setelah John membuat pernyataan bahwa The Beatles lebih populer daripada Yesus. Pada tanggal 19 Agustus 1966 mereka menerima ancaman kematian di Memphis dan teror petasan selama pertunjukan. Konser-konser mereka pun sering kali diwarnai dengan kerusuhan. Salah satu contohnya pada 28 Agustus 1966 di Dodger Stadium, polisi LA terpaksa melakukan tindakan represif untuk memecah penonton yang membludak. Hal ini membuat sejumlah penonton wanita terluka dan puluhan orang terinjak-injak dalam kekacauan.
Masa-masa Tegang dan Bubarnya The Beatles
Selama dekade 60-an, The Beatles tidak hanya menjadi fenomena di dunia musik, mereka turut pula mempengaruhi gaya dan mode dekade ini. Mereka mengawali perubahan di industri rekaman, tentang royalti bagi seniman dan produser, merevolusi tur musik, dan memulai pembuatan video untuk musik yang sekarang kita kenal dengan “The Music Video”. Tapi setelah kematian Brian Epstein pada 27 Agustus 1967, semua hal mulai berubah bagi John, Paul, George dan Ringgo.
Rumor yang menyatakan Beatles akan bubar banyak bermunculan di media-media seiring dengan menghilangnya band tersebut dari depan publik. Sebenarnya, ketika menggelar konser live terakhir di Candlestisk Park di San Francisco pada tanggal 29 Agustus 1966, The Beatles juga mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi penampilan secara live untuk lebih berkonsentrasi pada rekaman-rekaman mereka. Ditambah lagi dengan kematian Epstein, hal ini membuat Beatles sangat terguncang, namun mereka memutuskan untuk tidak mempekerjakan manager baru, dan mengambil alih kontrol terhadap karir mereka sendiri. Proyek pertama mereka tanpa bimbingan Brian Epstein adalah sebuah album dan acara spesial di BBC, Magical Mystery Tour, yang banyak mendapat kritik, dan kemungkinan menjadi awal keruntuhan Beatles. Pada tahun 1968, Beatles mendirikan label rekaman mereka sendiri, Apple, dan mulai merekam lagu-lagu untuk album terbaru mereka. Sesi rekaman ini dipenuhi dengan ketegangan, karena sering terjadi perselisihan diantara mereka.
Beberapa gesekan terjadi antara John dan Paul karena Paul berusaha untuk menjadi pemimpin setelah kematian Brian. Hubungan mereka masih “aman” pada saat ini meskipun Ringo sempat meninggalkan band untuk waktu yang singkat selama penyelesaian “The White Album” karena ia merasa ditinggalkan.
Setelah The White Album, mereka memulai proyek “Let It Be”. Idenya adalah untuk melihat The Beatles Jam. Pada akhirnya mereka mau mengadakan konser lagi dari beberapa tempat spektakuler. Ketegangan tinggi antara Paul dan George ketika The Beatles rekaman di Twickenham Studios Film. Suatu hari George berjalan keluar pada sesi rekaman setelah berselisih dengan Paul. Tapi George akhirnya bersedia kembali untuk menyelesaikan album tetapi John kemudian berkata, “Kami tidak bisa main bersama lagi, kita tidak bisa melakukannya”.
Bulan Mei 1968, perpecahan dalam tubuh The Beatles mulai senter. Masalah ini berkembang besar setelah John sering ngajak Yoko Ono, pacar barunya, untuk ikut dalam sesi rekaman The Beatles di studio Abbey Road. Padahal para personil The Beatles pernah sepakat untuk tidak mengajak pacar atau istrinya selama proses rekaman. Buntutnya masing-masing personil jadi males buat ikutan proses rekaman secara bersama, dan cuma datang untuk menyelesaikan bagiannya sendiri saja.
Bulan Mei 1968, The Beatles mengumumkan dibentuknya perusahaan bisnis milik mereka bernama Apple Corporation Ltd. Ide pembentukan perusahaan ini menurut para personil The Beatles adalah sebagai usaha untuk meredam berkembangnya paham komunisme ala barat. Pada tahun 1969, para personil The Beatles mulai melakukan kegiatan masing-masing dan nggak peduli lagi soal karir band. John sibuk dengan kegiatan aktivis perdamaiannya, Paul mulai bersolo karir, Ringo sibuk pengen jadi bintang film, George sibuk bikin musik bareng sahabatnya, Eric Clapton. Paul lagi-lagi menyatakan menjadi pemersatu The Beatles sebagai pimpinan. Tapi ide ini ditolak oleh tiga personil lainnya.
The Beatles memberikan penampilan terakhir kepada publik di atas gedung Apple pada tanggal 30 Januari 1969. Meskipun sudah sampai pada titik jenuh yang sangat, The Beatles memutuskan untuk bersama-sama membuat satu album terakhir berjudul “Abbey Road” yang nantinya menjadi rekor penjualan terbesar mereka dalam sejarah. Sejak dikeluarkannya album “Sgt. Pepper’s” hingga “Abbey Road”, masa-masa ini dianggap “tahun studio” The Beatles di mana mereka jarang berkumpul kecuali untuk merekam. Akhirnya album terakhir mereka “Let It Be” dirilis pada 8 Mei 1970 kurang dari sebulan setelah Paul mengumumkan kepada publik bahwa ia tidak lagi menjadi anggota The Beatles. Saat itulah The Beatles benar-benar pecah kongsi.
Pada tahun 1995, anggota Beatles yang masih hidup, turut berpartisipasi dalam film dokumenter tentang kehidupan mereka. Paul McCartney, Ringo Starr, dan George Harrison juga merilis dua rekaman demo John Lennon, “Free as a Bird” dan “Real Love”. Walaupun kualitas suaranya kurang baik, namun ketika album Beatles Anthology 1, 2, and 3 ketika dirilis mendapat sambutan baik, terjual lebih dari 15 juta copy dalam kurun waktu kurang dari setahun.
Pada akhirnya, The Beatles menjadi legenda sejati. Musik mereka masih diingat dan tetap didengar hingga kini. The Beatles ingin lebih dari sekedar “Be The Beatles”, mereka menginginkan kebahagiaan. Sebuah kebahagiaan yang pernah mereka miliki ketika mereka pertama kali menjadi sukses. Mereka selalu menjadi roll ‘n’ roll band terbesar dalam sejarah.

Jumat, 16 Mei 2014

Dream Theater

Sejarah Awal Berdiri Band Dream Theater

Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.
Sejarah Awal Berdiri Band Dream Theater
Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.

Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.

Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.

Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.

Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica.

Biodata Personil Dream Theater

Mike Portnoy

Mike Portnoy lahir pada 20 April 1967 dan dibesarkan di Long Beach, New York, di mana minatnya pada musik dimulai pada usia dini. “Ayahku adalah seorang DJ musik rock n ‘roll, jadi saya selalu dikelilingi oleh musik terus-menerus. Saya punya banyak sekali koleksi ketika saya masih muda dan sangat menyukai The Beatles dan juga Kiss. Tidak heran kalau akhirnya saya akan menjadi seorang musisi. Meskipun Mike belajar sendiri cara memainkan drum, dia mengambil kelas-kelas teori musik di sekolah menengah. Selama masa itu ia mulai bermain di band-band lokal Intruder, Rising Power dan Inner Sanctum, di Band terakhir mike dan kawan – kawan merilis album mereka sendiri. Mike meninggalkan band setelah mendapat beasiswa di Musik Berklee College di Boston.

John besar
John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi). Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam yngwie malmsteen, randy rhoads, iron maiden, steve ray Vaughn, dan grup besar Semacam yes, rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menonton film.

John Myung
Sejak zaman 1980-an (saat berdirinya Dream Theater), John Myung yang orangtuanya berasal dari Korea ini beserta dua personil lainnya telah membantu Dream Theater melewati saat-saat kritis dan masa jatuh bangunnya.

Sebagai seorang pendengar antusias musik klasik, dia memilih biola semenjak masih berumur lima tahun. Hingga saat menginjak usia belasan tahun, John Myung memutuskan untuk memilih gitar bass sebagai instrumen favoritnya.

Ketika belajar di sekolah musik Berklee - Boston pada tahun 1986, Myung berjumpa dengan dua teman satu sekolahnya, gitaris John Petrucci dan drummer Mike Portnoy. Dengan ditambah seorang pemain keyboard dan seorang vokalis, akhirnya mereka membentuk sebuah grup band Majesty.Pada tahun berikutnya mereka mendapatkan tawaran rekaman. Tetapi grup band Majesty ini ternyata hanya berumur pendek dikarenakan sebuah konflik dengan grup band di Las Vegas yang memiliki nama yang sama. Akhirnya mereka sepakat untuk merubah nama grup bandnya menjadi Dream Teater, diambil dari nama sebuah bioskop di California.

Myung, Petrucci dan Portnoy hingga detik ini masih merupakan anggota tetap Dream Theater, dan sepanjang sejarah Dream Theater telah terjadi beberapa kali bongkar-pasang vokalis dan keyboardis.
Myung agaknya telah menjadi anggota Dream Theater yang paling misterius. Dia jarang terlihat berkomentar tentang dirinya ataupun menonjolkan dirinya sendiri dalam video klip dan konser-konser Dream Theater. Fakta ini membuat banyak penggemar bertanya-tanya apakah seseorang dari mereka pernah melihatnya berbicara.

James Labrie
Kevin James LaBrie lahir di Penetanguishene, Sebuah kota kecil di Kanada pada tanggal 5 Mei 1963. sejak kecil, James saat berumur 3 tahun, dia sering mendengarkan radio dan menyayikan lagu apapun yang terdengar dari radio tersebut. Diinspirasikan oleh ayahnya, dia kemudian mulai bernyanyi dan bermain drum pada awalnya saat berusia 5 tahun. dan pada saat berusia 10 tahun, dia berkuartet dengan ayahnnya dan paman juga adiknya bernyanyi di barber shop.

Saat berusia 21 tahun, James berlatih vokal pada Rosemary Patricia Burns. Setelah banyak bergabung dengan beberapa band di Kanada. James kemudian menjadi vokalis pada band Winter's Rose, dimana juga bergabung dengan Atlantic Records, Label Dream Theater saat itu. lalu Pierre Paradis yang mengatur band Voi Vod, menawarkan solo project pada James di Aquarius record. kemudian dia memberitahu James bahwa ada nama band New York bernama Dream Theater melakukan audisi untuk mencari vokalis, kemudian James mengikutinnya dan diterima, itulah sejarah LaBrie bergabung dengan Dream Theater pada 1992, dimana album pertama LaBrie bersama Dream theater ialah Images and Words.

Sampai saat ini, Labrie telah banyak menciptakan lagu untuk Dream Theater seperti Anna Lee(Falling Into Infinity), Vacant(Train Of Thought), Blind Faith(six degree of Inner Turbulance), Sacrified Son(Octavarium).

Dan dia tetap tinggal di Toronto,Kanada bersama istrinya Karen, dan kedua anaknya Chloe dan Chance Abraham LaBrie.

Jordan Ruddes
Jordan Rudess (lahir dengan nama Jordan Rudes pada 4 November 1956) adalah pemain keyboard band progresif rock Dream Theater.Dia masuk Dream Theater menggantikan Derek Sherinian.Hal ini dimulai saat Mike Portnoy memutuskan untuk membentuk supergroup dengan Magna Carta Records.Rudess terpilih untuk mengisi bagian keyboardist dalam band yang terdiri dari Tony Levin, Mike Portnoy, dan John Petrucci ini.Selama rekaman 2 album Liquid Tension Experiment ini meyakinkan Portnoy dan Petrucci bahwa Rudess adalah keyboardist yang cocok untuk Dream Theater.Dan akhirnya mereka memutuskan mengajak Rudess untuk menggantikan Derek Sherinian yang telah bersolo karir.

Referensi:
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=363222135

Green Day

Green Day adalah sebuah kelompok musik bergenre punk rock yang berasal dari California, Amerika Serikat dan terdiri atas Billie Joe Armstrong (penyanyi utama, gitaris), Mike Dirnt (basis, penyanyi pendukung), dan TrĂ© Cool (pemain drum, penyanyi pendukung).Green Day telah diakui di dunia musik karena keberhasilan mereka dalam mengembalikan dan membuat genre punk rock kembali terkenal, bersama-sama dengan grup musik tahun 1990-an seperti The Offspring dan Rancid.

Musik mereka telah mempengaruhi banyak kelompok musik beraliran punklain, seperti Blink 182 dan Good Charlotte.

Kisah bermulai dari seorang anak bernama Billie Joe Armstrong yang memasuki tahun kelimanya di sekolah dengan bertemu dengan Michael RyanPritchard (Mike Dirnt) seorang anak yang rusuh berantakan dan yang terbaik, dia adalah seorang Punk. Mike memberi pelajaran apa yang disebut cinta dan punk kepada Billie, dan dengan musik mereka menjadi menyatu dan memutuskan bermain musik bersama. Lalu Billie dan Mike memulai suatu band bernama "Sweet Children".

Mike Memutuskan untuk tinggal bersama billie karena Ibunya memutuskan untuk pindah dari Bay Area karena masalah keuangan, jadilah Mike yang tinggal di garasi milik Bille.

Bille dan Mike pun mendengar suatu tempat yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, suatu tempat dimana semua Punker berkumpul untuk bersatu dalam musik, suatu tempat dimana dahulunya hanyalah sebuah club kecil, sampai sekarang, tempat itu bernama "Gilman".

Gig Pertama mereka di Gilman tidak terlalu disenangi karena mereka pikir "Sweet Children" terlalu "Pop" untuk didengar para manusia pecinta musik "Hardcore Punk". dan akhirnya mereka bertemu John Kiffmeyer, (aka Al Sobrante) untuk bergabung bersama "Sweet Children"

Sempat tidak disukai dan tidak diingat oleh masyarakat "Gilman" dan hampir frustasi karena mereka sudah mengorbankan semuanya, sampai-sampai Billie Joe dikeluarkan oleh sekolahnya, akhirnya John turun tangan, dia berusaha keras mendapatkan show untuk "Sweet Children" dan mengurus semua uang pengeluaran yang dikeluarkan untuk mendaftar dalam show. Lalu John juga memanggil Lawrence Livermore pemilik Lookout! record untuk meliha "Sweet Children" bermain, dan ternya Lawrence menyukainya dan bertanya kepada billie, apakah mereka ingin membuat suatu album, Billie setuju.

Sesaat sebelum mereka merilis single berjudul "1000 Hours", "Sweet Children" berganti nama menjadi "Green day" yang mereka dapatkan saat mereka hanya bisa duduk seharian dan menghisap ganja. Lawrence sangat marah mendengar hal ini, tapi itu semua mereka kerjakan untuk yang terbaik. Dan setahun setelah muncul Green day, album pertama mereka yang bernama 39/Smooth akhirnya rilis. Green day sangat disukai saat itu, dan setelah Mike lulus dari Pinole Valley High School mereka melakukan tur selama 45 hari.

Green day rela tidur di basement orang supaya musiknya didengar, dan menjual kasu dan albumnya untuk bayar makan dan membeli bensin untuk mobil yang mereka pakai untuk tur. Tapi suatu masalah besar datang, John meninggalkan band untuk melanjutkan sekolahnya dan John sama sekali tidak memberi tahu Green day, Billie hanya tahu dari seorang teman, Billie sangat marah dan tidak bilang kepada John bahwa dia sudah digantikan dengan seorang drummer yang diperkenalkan oleh Lawrence yang bernama Frank Edwin Wright the III, yang sekarang lebih dikenal sebagai Tre Cool.

Grup musik ini telah menjual lebih dari 24.2 juta album di Amerika Serikat dan lebih dari 53.1 juta album di seluruh dunia. Green Day telah memenangkan berbagai penghargaan, seperti MTV Video Music Awards dan Nickelodeon Kids’ Choice Awards, juga berbagai penghargaan lainnya, serta telah memenangkan 3 Grammy Awards (Best Alternative ALbum untuk Dookie, Best Rock Album untuk American Idiot dan Record of the Year untuk Boulevard of Broken Dreams).

Referensi :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4290048

Selasa, 06 Mei 2014

Music Rock Barat

Bon Jovi adalah kelompok musik rock dari New Jersey, Amerika Serikat. Mereka telah menjual lebih dari 40 juta album di Amerika Serikat dan lebih dari 120 juta keping album di seluruh dunia sejak berdirinya pada tahun 1984.




Anggota sekarang
Jon Bon Jovi - vokalis, gitaris
Richie Sambora - gitaris, backing vocal
Tico Torres - drummer, pemain perkusi
David Bryan - keyboardis, backing vocal
Mantan anggota
Alec John Such - bassis

Sejarah
Awal mula Kisah Bon Jovi bermula dari daerah Sayreville, New Jersey. Ketika itu Jon Bon Jovi (vokalis dan gitaris Bon Jovi) dan kedua saudaranya diangkat oleh Carol dan John Bongiovi. Sejak umur 10, Jon kecil sering ke klub lokal. Ia yakin suatu hari ia akan menjadi bintang rock. Panggungnya sangat dekat dengan rumah Jon. Saat berusia 16 tahun, Jon bermain dari satu klub ke klub lainnya. Namun, tak perlu waktu lama untuk menggaet David Bryan (keyboardis Bon Jovi). Bryan memainkan lagu-lagu R&B, dan bandnya adalah Atlantic City Expressway. Jon juga bermain bersama The Rest, The Lechers, dan John Bongiovi And The Wild Ones. Sementara itu, Richie Sambora (gitaris Bon Jovi) bergabung dalam band Extreme, band dengan sedikit sentuhan funk dan fusion outfit, sebelum menggaet Alec John Such (mantan bassis Bon Jovi) ke dalam band bernama The Message. Setelah The Message pecah, Alec bergabung bersama Tico Torres (drummer Bon Jovi) dalam Phantom's Opera. Namun formasi inti Bon Jovi belum terbentuk sampai Maret 1983. Pada suatu saat yang tepat, tempat yang tepat, dan orang yang tepat, Jon bekerja sebagai penyapu lantai pada sebuah studio rekaman. Jon telah menulis Runaway, dan dengan back-up orang studio yang disewa sepupu Jon, Tony Bongiovi, Jon merekam Runaway. 5 orang yang membantu Jon merekam Runaway adalah : Dave "The Snake" Sabo (gitaris), Tim Pierce (gitaris), Hugh McDonald (bassis), Roy Bittan - (keyboardis), dan Frankie LaRocha - (drummer). Stasiun radio lokal memperkenalkan Runaway pada pita kompilasi. Segera lagu itu sering diputar di radio karena diminta pendengarnya. Kesuksesan dari Runaway membuat Jon berfikir, ia harus punya personil inti jika ingin sukses dengan melakukan perjalanan antar klub untuk mendukung singelnya itu. Mulanya, Jon menarik Alec dan Tico, lalu David Bryan (sebelumnya sudah masuk), lalu gitaris Dave "The Snake" Sabo, yang kemudian masuk ke Skid Row, dan akhirnya, Dave diganti oleh Richie. Mereka memulai pertunjukan di New York. Band ini akhirnya bergabung dengan perusahaan rekaman Derek Shulman dengan PolyGram-nya. Band ini mulanya bernama Victor, John Lightening, Jon Bongiovi's, dan akhirnya berubah nama menjadi Bon Jovi.

Tidak bisa dpungkiri lagi kalau Bon Jovi yang merupakan salah satu referensi musik rock dunia yang begitu fenomenal di decade 80 an hingga 90 an sangat identik sekali dengan frontman-nya atau vocalist –nya, yaitu John Francis Bongiovi Jr. atau yang lebih kita kenal dengan nama Jon Bon Jovi.Tidak hanya karena namanya menjadi identitas band. Tapi sekelompok musisi asal New Jersey yang terbentuk pada tahun 1983 ini, bisa jadi band papan atas berkat ambisi sang vocalis, Jon Bon Jovi.

Biografi Jon Bon Jovi, lahir pada tanggal 2 Maret 1962. Sedari kecil si Jon Bon Bovi ini memang sudah memantapkan niatnya untuk menjadi seorang rocker saat dewasa kelak. Ini terlihat dari kebiasaannya menghabiskan waktu di klub malam lokal, Ashbury Park, hanya untuk sekedar hang out, mendengarkan musik, atau jamming dengan musisi yang tampil.

Setelah merasa punya modal, pada tahun 1979, Jon Bon Jovi kemudian berinisiatif membentuk band dengan nama Atlantic City Expressway. Meski kelasnya hanya band lokal, tapi band ini lumyan sukses juga. Tapi hasilnya belum bisa memuaskan Jon Bon Jovi. Menginggat karir yang ingin dicapai Jon Bon Jovi tidah hanya sekedar dikenal di kampung halamannya saja tetapi bisa go internasional dan dikenal di seluruh belahan dunia.
Sebagai referensi dan juga patut dicontoh adalah ambisi yang dimiliki Jon Bon Jovi tidak lantas menutup matanya, tidak segan – segan pekerjaan sebagai tukang sapu studio rekaman juga dilakoninya supaya bisa berinteraksi secara total dengan para musisi top. Tempat kerja yang dipilih Jon Bon Jovi ini pun merupakan studio rekaman legendaries bernama “Power Station Studio”
Di sela – sela pekerjaannya sebagai tukang sapu studio, si Jon ini mulai mencoba menulis lagu. Dari tahun 1980 hingga 1983, 50 judul lagu berhasil ia tulis. Dari sekian banyak lagu ciptaannya, Jon Bon Jovi memilih lagu berjudul “Runaway” untuk dibikin demo. Ternyata, ada sebuah stasiun radio lokal benama WAPP yang tertarik dengan demo tadi. Oleh stasiun radio penggemar musik indie itu, lagu Jon Bon Jovi diudarakan, hasilnya lagu “Runaway” menjadi cukup populer.


Sayangnya kepopuleran lagu Runaway belum ada pendukungnya, sebab Jon Bon Jovi belum punya band. Akibatnya kontrak rekaman juga belum bisa didapat oleh si Jon ini. Didorong keinginannya yang begitu besar untuk bisa nemiliki sebuah band professional, maka Jon Bon Jovi mulai nengumpulkan personil buat membentuk band. Musisi yang pertama kali dikontak adalah, keyboardis, David Bryan, yang jugaa merupakan bekas rekannya di Atlantic City Expressway.

Meskipun tidak seambisius Jon Bon Jovi, tapi David Bryan, yang lahir pada 7 Februari 1962 ini ternyata juga punya cita – cita berkarir di dunia musik. Buktinya saat Jon Bon Jovi menghubunginya buat ikut gabung, David kemudian mengalihkan pendidikannya dari sekolah kedokteraan ke sekolah musik, Julliard Music School, di New jersey. Karena sejak kecil David Bryan ini memang sudah deket banget dengan dunia musik. Saat diajak Jon Bon Jovi untuk ngeband, si David ini langsung menjawab oke. Keduanya kemudian membentuk Jon Bongiovi & The Wild Ones, band yang jadi cikal bakalnya Bon Jovi. Berbekal nama tersebut, kedua calon musisi ini mulai mengirim demo – demo ke sejumlah perusahaan rekaman, bahkan sampai yang berdomisili di Los Angeles.

Meski usaha yang dilakukan terbilang cukup gencar, tetap saja belum membuahkan hasil. Sebab demo yang mereka kirim dianggap belum sempurna lantaran band belum lengkap dan hanya terdiri dari dua personil saja. David dan Jon kemudian mulai giat mencari personil pelengkap. Dan, orang yang beruntung menjadi incaran adalah drummer Frankie & The Knockouts, Tico Torres.

Sebenarnya, drummer kelahiran 7 Oktober 1953 ini lebih condong ke musik jazz. Selain itu si Tico Torres ini juga lebih berpengalaman di dunia musik. Tercacat sebelum dikontak Jon Bon Jovi, Tico sudah menyelesaikan 26 album rekaman bersama musis – musisi top seperti Alice Cooper, Cher, sampai Chuck Berry. Meski jauh berpengalamn daripada Dvid Bryan dan Jon Bon Jovi, tetapi Tico langsung respek saat bertemu Jon Bon Jovi saat pertama kali. Meskipun aliran musik yang bakal diusung band baru ini agak berbeda dengan gaya permainan Tico Torres, tetapi ajakan untuk bergabung juga langsung diterima Tico Torres.
Bergabungnya Tico Torres, membuat langkah Jon Bon Jovi untuk memantapkan formasi bandnya menjadi semakin cepat. Sebab Tico Torres kemudian mengusulkan nama bassis band Jersey bernama Alec John Such untuk dipertimbangkan sebagai personil berikutnya. Pasalnya Tico tahu persis kalo ciri permainan Alec John Such bakal klop dengan band bentukan Jon Bon Jovi. Latar belakang mereka pernah bermain bareng di sebuah band bernama “Phantom’s Opera” jadi referesinya.

Pemain bass kelahiran 14 November 1956 ini ternyata cukup klop dengan Jon Bon Jovi dan bandnya. Makanya eks personil New Jersey All State Orchestra saat masih jadi murid di Rahway Junior High School ini dengan cepat diterima. Sayangnya waktu itu, tidak ada yang mengira kalau Alec pada akhirnya harus berpisah duluan dengan mereka.

Empat orang personil utama sudah lengkap, sekarang tinggal posisi yang benar – benar menentukan dan penting bagi sebuah band rock, yaitu gitaris. Mencari seorang gtaris yang berkarakter ternyata bukan persoalan gampang. Makanya Jon Bon Jovi tidak lantas langsung menetapkan gitaris resminya. Untuk sementara, Jon menunjuk seorang teman yang tinggal bersebelahan dengan rumahnya bernama Dave Sabo, sebagai gitaris yang kelak menjadi gitaris Skid Row.

Alasan Jon Bon Jovi merekrut Dave Sabo , sebagai gitaris tanpa audisi karena ada tawaran manggung buat bandnya. Event pertama ini adalah penampilan konser para pendukung album kompilasi radio WAPP. Memang sih lagu “Runaway” yang mereka bawain waktu itu mendapatkan sambutan yang cukup antusias dari para penonton. Hanya saja Jon Bon Jovi belum bisa menerima Dave Sabo sebagai gitarisnya lantaran umurnya yang masih muda banget.

Kebetulan sehabis konser ada seorang pemuda bernama Richie Sambora tiba – tiba mundekati Jon Bon Jovi sambil menawarkan diri menjadi gitaris. Promosi Richie Sambora waktu itu adalah banyak mempunyai lagu ciptaan sendiri, selain permainan gitarnya yang cukup mantap. Tertarik dengan promosi Richie, Jon Bon Jovi kemudian mengadakan audisi khusus.

Gitaris kelahiran 11 Juli 1959 ini ternyata tidak berlebihan. Saat audisi semua kemampuannya dikeluarkan. Basic permainan yang dipengaruhi aliran blues milik Eric Clapton ternyata cukup memukau Jon dan rekan- rekannya. Jelas saja karena teknik – teknik istimewa tersebut sudah dikuasai Richie Samboro sejak berumur 12 tahun. Belakangan ketahuan kalau gitaris ini juga punya banyak pengalaman di dunia musik. Band – band yang pernah disinggahinya anatara lain Rebel, Mercy, Duke Williams & The Extremes, The Message, The Next, dan Hook. Jadi Richie pun diterima sebagai anggota kelima menggantiakan posisi Dave Sabo.

Bergabungnya Richie Sambora sekaligus meresmikan munculnya nama Bon Jovi. Formasi ini benar – benar dahsyat. Mereka hanya butuh 3 tahun sejak terbentuk untuk mencapai puncak karir tinggi di blantika musik dunia. Setelah merilis album Bon Jovi (1984), dan “7800◦Fahrenheit (1985), mereka merilis album masterpiece, “Slippery When Wet “ (1986) yang laku 10 juta kopi di seluruh dunia.

Nama Bon Jovi pun menjadi top act. Album – album berikutnya seperti New Jersey (1988), Keep The Faith (1992) dan kompilasi Cross Road (1994), meraup keuntungan besar. Sedemikian besarnya nama Bon Jovi, maka ketika Alec John Such keluar dari formasi pada tahun 1994, ternyata tidak memberi pengaruh besar. Karir Bon Jovi diteruskan dengan album – album yang sama dahsyatnya, seperti “These Days” (1995), “Crush” (2000), “Bounce” (2002), dan “This Left Feeling Right” (2004)